PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
NAMA : ARIFSON YONDANG
NIM : 05.1.4.12.0370
KELAS : B
ULASAN
MATERI KULIAH
PENGENDALIAN
HAMA DAN PENYAKIT
Pengendalian hama secara alami
merupakan pengnendalian hama yang didapatkan pada pemahaman daur hidup hama dan
pencegahan yang didasarkan pada pemahaman tentang daur hidup dan pencegahan
perkembangan populasinya. Pengembangan teknologi partisipatoris telah banyak
dilakukan melalui program AME (Agriculture, Man, and Ecology), dimana AME ini
mengacu pada teknik pengendalian hama secara ekologis. Sebagai contoh
peengendalian hama penggerek pada tanaman jagung. Menggunkana program AME
dikembangnkan suatu ceklist dengan mengacu pada :
~Definisi masalah, dimana pad tahap ini diamati
biologis serta ekologis dari hama itu sendiri
~Langkah-langkah pencegahan, dengan
melakukan beberapa hal yang dapat mengantisipasi hadirnya hama, missal : dengan
system tanam tumpangsari, pengendalian secara alami, varietas tahan.
~Langkah-langkah pengendalian,
langkah pengendalian menggunakan pengendalian secara alami, penggunaan
pestisida nabati.
Terdapat
beberapa teknik pengendalian hama, gulma dan penyakit pada tumbuhan, dimana
teknik-teknik tersebut dapat menekan jumlah populasi HPT. Beberapa teknik
tersebut secara alami, dan ada pula yang menggunakan teknologi canggih, dan
kimia.
1.
Sistem Tanam
Tumpangsari
Tumpang
sari ternyata member efek yang positif dalam mengurangi hama, penyakit dan
gulma.
a.
Efek
terhadap serangga, survey melinatkan 198 jenis serangga, menunjukkan bahwa
tumpangsari dapat menurunkan populasi serangga hingga 5%. Musuh alami akan
mendapatkan kondisi yang lebih baik, terjadi pemerataan makanan dan tempat
bersarang.
b.
Efek
terhadap penyakit, kepadatan tanaman akan merubah iklim mikro (biasanya
kelembapan relative) yang cocok untuk pertumbuhan jamur serta baktri. Namun
kepadatan tersebut akan menekan jumlah inokulum pada tanaman utama.
c.
Terhadap
gulma, penggunaan kombinasi tanaman ini akan menekan pertumbuhan gulma dengan
telebih dahulu menyediakan penutup
tanah, sehingga gulma berkembang lebih lambat.
Tanaman Perangkap dan Pengumpan
Hama dapat dijebak dengan
menggunakan tanaman tertentu yang ditanam dilahan atau sepanjang pinggiran,
maka serangga akan mengelompok pada tanaman tersebut.
1.
Perangkap
Buatan
Perangkap buatan biasanya
menggunakan lampu untuk menarik perhatian serangga, umumnya digunakan pada
malam hari.
2.
Penggunaan
pestisida
Sekarang telah
banyak dikembangkan pestisida nabati dengan menggukan bahan-baha alami,
terbukti dapat menekan populasi, serta ramah lingkungan.
3.
Pengandalian
Biologis
Memanfaatkan
musuh alami dengan memvariasikan agroekosistem yang cocok untuk pertumbuah musuh
alami.
4.
Pestisida
Kimia
Pestisida
kimia bekerja lebih cepat dan lebuih efektif dan dapat digunakan pada berbagai
kondisi ekologis. Akan tetapi penggunaanya dapat menimbulkan kerugian yang
serius pada lingkungan jika penggunaannya tidak bijak.
MAsih
banyak lagi teknologi yang digunakan sebagai teknik pengendalian hama,
penyakit, serta gulma pad tanaman. Oleh sebab itu sebaiknya penggunaan
teknologi pengendalian harus mengacu pada kondisi keseimbangan ekologis.
Dalam
melestarikan dan meningkatkan sumberdaya genetic, konservasi varietas,
penanganan dan penyimpanan benih merupakan factor penting dalam LEISA. Sumber
daya genetic yang sangat berharga telah dikonservasikan dan ditingkatkan oleh
mansyarakat local. Sedangak pengetahuan pertanian modern hanya memberikan
perhatian pada skala kecil dari sumber daya genetic yang berguna. Selanjutnya
upaya yang dilakukan dalam produksi dan konservasi genetic adalah mengumpulkan
gen-gen melalui bang- genetic dengan teknologi tinggi, sehingga peteni local
sulit menjangkau teknologi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo berkunjung di blog gua yah